Hati kecilku
bicara
“Cobalah
tersenyum walau sakit yang kau rasa memanglah perih”
Lalu dalam
lamunan itu aku pun mencoba tersenyum
Senyum yang
menyiratkan luka,dalam balutan amarah yang tak terungkapkan
Dan aku pun
sadar betul bahwa saat ini aku sedang bersandiwara
Bersandiwara
agar diriku tetap terlihat tegar dan kuat
Padahal yang
sesungguhnya terjadi hatiku begitu rapuh seperti kaca
yang terjatuh dan hancur menjadi kepingan yang lebih kecil lagi yaitu serpihan
saat itu
kembali aku teringat akan dia
iya dia yang
telah lama mengisi relung hati ini
dan selalu
ada di setiap hari yang aku lalui
dan secepat
badai dia hilang begitu saja dari kehidupanku
hanya karena
prinsip kita yang tak sama
dan saat itu
dengan mudahnya ia memutuskan hubungan yang telah lama ini
dan tak berapa lama air mataku pun menetes
Sudah ku
bendung air mata ini sejak kekecewaan itu menghampiriku
Semakin
deras air mataku mengalir bersamaan dgn turunnya hujan
Seolah hujan
pun ingin mengiringi tangisku yang kian deras ini
Lalu
perlahan aku mulai bangkit dari lukaku ini
Sakit memang
tapi aku harus bangkit
Aku sadar
tak hanya dia yang harus terus aku pikirkan
Tapi diriku
ini pun butuh untuk di pikirkan
Dan sedari
lamunan nan panjang itu aku berhenti menangis untuknya
Yang tak
akan lagi ku tangisi
Komentar
Posting Komentar